Indeks
Bola  

Banyak Kejanggalan, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Tidak Percaya Proses Persidangan

Ayah dari dua korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan, yakni Devi Athok

Selasa, 17 Januari 2023 – 01:00 WIB

VIVA Bola – Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan tidak yakin mendapat keadilan seperti yang diharapkan dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Surabaya. Mereka menilai banyak kejanggalan dalam prosesnya. Seperti sidang yang seharusnya terbuka untuk umum namun dilakukan secara tertutup. 

Salah satu keluarga korban adalah Devi Athok. Dia kehilangan dua putrinya dan mantan istri dalam Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu. Dia pun tak kenal lelah terus memperjuangkan keadilan bagi para korban. 

“Ya kalau melihat dinamika yang ada, sekarang kita tidak boleh menghadiri sidang. Terus persidangan tertutup dan tidak boleh disiarkan oleh media ini kan merupakan pembodohan pada masyarakat,” kata Devi, Senin, 16 Januari 2023. 

Sidang perdana ini digelar di Surabaya pada Senin siang. Dia terus memantau perkembangan persidangan dari media massa. Dia heran dengan proses sidang yang digelar tertutup. Devi mengaku tidak percaya dengan proses peradilan yang digelar tertutup. Dia menuding ada yang sengaja ditutupi dalam persidangan ini.

“Ini kan kita tidak boleh melihat langsung dan masyarakat Indonesia tidak bisa mengikuti. Dan pasal yang dikenakan hanya 359 KUHP dan 360 KUHP soal kelalaian. Saya tidak percaya hukum di Indonesia kalau seperti ini selalu ada kepentingan,” ujar Devi. 

Devi mengatakan, bahwa selama ini dirinya tidak kenal lelah memperjuangkan keadilan bagi dua putrinya dan mantan istri. Termasuk korban dan keluarga korban lainnya. Dia juga mengingatkan pemerintah bahwa selama ini Aremania masih bersabar. Jika kemudian kejanggalan demi kejanggalan terus terjadi maka hal ini bagaikan bom waktu yang bakal diledakan oleh Aremania.

Halaman Selanjutnya

“Saya terus berjuang untuk dua putri saya, mantan istri saya dan khususnya Aremania. Saya sama teman-teman masih sabar dan hanya demo. Tapi kalau sampai Malang ini nanti tidak baik-baik saja jangan salahkan kami karena mereka yang menciptakan situasi seperti ini,” tutur Devi. 

Sumber: www.viva.co.id

Exit mobile version